*** S E L A M A T D A T A N G ***

LAPORAN OBSERVASI USAHA BENGKEL MOTOR

A. Latar Belakang Usaha Bengkel Motor

Semakin lama jumlah kendaraan bermotor terus bertambah. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan sebagai sarana transportasi. Kendaraan tersebut pastilah membutuhkan suatu perawatan berkala demi memperoleh performa yang maksimal. Sedangkan masyarakat Indonesia terutama di propinsi Sumatera Selatan dan khususnya di kota Palembang masyarakatnya jarang yang mempunyai kemampuan untuk merawat kendaraan bermotor (service atau perbaikan). Selain itu masyarakat Palembang juga banyak disibukkan dengan kegiatan sehari-hari, sehingga tidak dapat merawat kendaraan bermotor sendiri. Sehingga masyarakat Palembang sangat membutuhkan jasa bengkel motor untuk merawat kendaraan bermotor yang dimiliki. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor di kota Palembang juga membuat para pengusaha jasa bengkel motor tidak begitu mengkhawatirkan jumlah pelanggan yang membutuhkan jasa bengkel.

Usaha bengkel motor Tri Jaya Tunggal ini didirikan pada pertengahan tahun 2008 yang beralamat di Jalan. Merdeka No.241 Palembang. Pada awalnya bengkel ini dijalankan sendiri oleh pemilik bengkel. Kemudian berkembang dan sekarang sudah memiliki 3 orang karyawan sebagai mekanik sepeda motor. Bagian administrasi dan logistik spare part masih dilaksanakan oleh pemilik bengkel.

Modal yang digunakan pada saat membuka bengkel motor ini sekitar 25 juta, dimana tempat yang digunakan untuk usaha bengkel ini merupakan tempat sendiri. Sehingga uang modal yang digunakan hanya untuk membeli perlengkapan bengkel dan spare part sepeda motor. Bangunan terdiri dari 2 lantai, lantai 1 digunakan untuk aktivitas bengkel dan lantai 2 merupakan tempat tinggal pemilik bengkel.

Visi dan Misi Bengkel Motor Tri Jaya Tunggal
Visi Perusahaan :
- Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel
- Terkenal dalam menangani segala macam problem motor
- Terkemuka dan nomor satu di kota Palembang

Misi Perusahaan :
- Mewujudkan pelayanan servis yang profesional
- Mewujudkan keahlian mekanik dalam menangani masalah
- Mewujudkan ketepatan analisis dalam menentukan suatu kerusakan
- Mewujudkan daya tarik seluruh masyarakat ke bengkel ini

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

Faktor manajemen sumber daya manusia meliputi perekrutan dan seleksi, penilaian kinerja dan sistem gaji/bonus. Perekrutan mekanik sebagian besar diperoleh dari pelamar kerja. Penilaian kinerja dilakukan pihak bengkel melalui beberapa pertanyaan seputar kendaraan sepeda motor, spare part, dan kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada kendaraan sepeda motor serta dilakukannya test langsung memperbaiki sepeda motor yang rusak.

Gaji yang diberikan perusahaan sesuai UMR (Upah Minimum Regional). Selain gaji pokok, mekanik juga mendapatkan bonus dari hasil service dan penjualan spare part jika laba perusahaan melebihi target yang telah ditentukan, uang transport, uang makan dan tunjangan sosial (Misalnya : THR pada hari raya idul fitri). Dari beberapa sub faktor yang disajikan dapat disimpulkan bahwa sistem gaji atau bonus yang diberikan perusahaan yang paling besar pengaruhnya terhadap prestasi kerja mekanik.

C. Manajemen Pemasaran

Pada mulanya sasaran pasar dari bengkel ini cukup pada satu kelurahan saja yang ditujukan pada kelurahan 26 ilir Palembang, dimana terdapat sekitar 200 rumah yang mayoritas penduduknya memiliki sepeda motor. Dan dengan jumlah anggapan setiap rumah mempunyai 1 unit sepeda motor. Kemudian bengkel ini dapat menjangkau konsumen sampai lebih dari 10 kelurahan, dimana kebanyakan konsumen yang datang ke bengkel berdasarkan ajakan sahabat dan keluarga yang sebelumnya pernah datang ke bengkel motor Tri Jaya Tunggal.

Pemilik bengkel menarik minat konsumen untuk datang ke bengkel dengan memberikan harga spare part dan tarif service sepeda motor sedikit dibawah harga pasaran. Dan konsumen yang membeli spare part di bengkel ini tidak dikenakan biaya pemasangan spare part yang diganti, sehingga konsumen cukup membayar harga spare part saja. Pemilik bengkel juga memanjakan konsumen dengan fasilitas tempat duduk, televisi, air minum, dan koran sehingga konsumen yang menunggu kendaraannya yang lagi di service tidak merasa bosan dan jenuh.

Untuk bukti pembayaran pemilik bengkel juga memberikan nota pembayaran, ini berfungsi agar konsumen dapat mengetahui detil harga dan tarif di bengkel tersebut. Sehingga konsumen dapat membandingkan harga dan tarif pada bengkel lain.

D. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan bengkel ini terbilang cukup sederhana, penghasilan bengkel selama satu bulan sekitar kurang lebih Rp. 30 juta sampai Rp. 45 juta. Dimana penghasilan ini sudah termasuk hasil penjualan spare part dan hasil upah jasa service. Pemilik bengkel menyisihkan sedikitnya 10% dari total penghasilan bersih sebagai uang kas. Hal ini dilakukan sebagai uang pengganti penyusutan nilai guna perlengkapan bengkel. Sehingga jika suatu saat terjadi kerusakan pada perlengkapan bengkel, pemilik bengkel dapat menggunakan uang kas ini untuk membeli perlengkapan yang baru. Uang kas ini juga dapat difungsikan untuk biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Kemudian sisanya digunakan untuk menggaji karyawan, membeli kembali spare part yang sudah terjual, membayar beban pemakaian listrik, biaya retribusi sampah, biaya air PAM dan ditabung buat dijadikan modal usaha jangka panjang karena pemilik bengkel ingin membuka cabang disekitar daerah seberang ulu.

E. Perencanaan Jangka Pendek

  1. Dapat merekrut karyawan kurang lebih 6 orang lagi
  2. Dalam jangka waktu 2 tahun ke depan bengkel dapat mentraining karyawan atas perkembangan motor. Misalnya : Honda, Yamana, Suzuki, dll. Sehingga karyawan yang bekerja di bengkel Tri Jaya Tunggal semuanya memiliki sertifikat mekanik dan mengerti serta mengetahui kemajuan teknologi sepeda motor. Contohnya : sekarang sudah ada motor dengan mesin autometic dan ada juga motor yang menggunakan teknologi injeksi (tanpa kalbulator), sehingga konsumen yakin bahwa mekanik yang bekerja di bengkel ini merupakan mekanik yang profesional dan memiliki sertifikat mekanik sepeda motor.

F. Perencanaan Jangka Panjang

  1. Mengembangkan sarana dan prasarana,
  2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan retail spare part sepeda motor. Sehingga harga spare part yang akan dijual ke konsumen dapat lebih murah dibandingkan dengan bengkel yang lain, atau setara dengan harga spare part di bengkel resmi.
  3. 10 tahun kedepan bengkel harus ada pada setiap kota di provinsi Sumatera Selatan. Misalnya membuka cabang di Kayu Agung, Prabumulih, Muara Enim, Pagar Alam dan Lahat.