*** S E L A M A T D A T A N G ***

D. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan bengkel ini terbilang cukup sederhana, penghasilan bengkel selama satu bulan sekitar kurang lebih Rp. 30 juta sampai Rp. 45 juta. Dimana penghasilan ini sudah termasuk hasil penjualan spare part dan hasil upah jasa service. Pemilik bengkel menyisihkan sedikitnya 10% dari total penghasilan bersih sebagai uang kas. Hal ini dilakukan sebagai uang pengganti penyusutan nilai guna perlengkapan bengkel. Sehingga jika suatu saat terjadi kerusakan pada perlengkapan bengkel, pemilik bengkel dapat menggunakan uang kas ini untuk membeli perlengkapan yang baru. Uang kas ini juga dapat difungsikan untuk biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Kemudian sisanya digunakan untuk menggaji karyawan, membeli kembali spare part yang sudah terjual, membayar beban pemakaian listrik, biaya retribusi sampah, biaya air PAM dan ditabung buat dijadikan modal usaha jangka panjang karena pemilik bengkel ingin membuka cabang disekitar daerah seberang ulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar